Extra Time – Timnas Indonesia akan menantang Irak dan Filipina pekan depan pada babak lebih berat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Guna menghadapi dua tim dengan ranking FIFA lebih tinggi, Shin Tae-yong membutuhkan unsur kejutan untuk membombardir lawan.
Unsur kejutan tersebut bisa tercipta dalam diri Witan Sulaeman, mantan wonderkid yang belakangan ini menurun.
Pemain asal Palu itu dinilai turun level sejak pulang kampung dari AS Trencin (Slovakia) menuju Persija Jakarta.
Bersama Persija Jakarta, Witan tak pernah menemukan performa terbaik lantaran berbagai sebab, yang menulari ke tim nasional.
Witan tak bermain di posisi favoritnya, bahkan sempat dipasang sebagai bek kiri, padahal ia dikenal sebagai pemain ofensif.
Bermain di area tengah dan lini terdepan, Witan dapat mempengaruhi pertandingan dengan gaya terbaiknya.
Ia mencetak gol pertama dengan kerja sama satu-dua-tiga-empat dengan Ryo, yang diakhiri sepakan keras kaki kanan.
Sang Baby Shark lalu menentukan kemenangan Persija lewat gerakan coming-from-behind untuk melewati kiper lawan dengan finishing jauh lebih baik ketimbang saat melawan Thailand.
Shin Tae-yong seharusnya menonton laga tersebut, dan menyimpulkan posisi terbaik Witan bukanlah winger, melainkan second striker.
Shin Tae-yong memanggil lima striker untuk menghadapi Irak dan Filipina pekan depan.
Lima striker tersebut meliputi Rafael Struick, Hokky Caraka, Ramadhan Sananta, Dendy Sulistyawan, dan Dimas Drajad.
Dengan hadirnya Witan di sektor ini, maka total penyerang yang dipunyai Shin Tae-yong menjadi enam.