Extra Time – Justin Hubner ditahan KNVB agar tetap membela timnas Belanda, dianggap bisa bersaing di level top ketimbang “turun level” bersama timnas Indonesia.
Usaha keras KNVB mempertahankan Justin Hubner hanya bisa diartikan sang bek belia dianggap punya masa depan cerah di Belanda.
Justin Hubner, baru berusia 19 tahun, merupakan bek timnas Indonesia U-20 yang sudah memulai proses naturalisasi menjadi WNI.
Meski sudah setengah jalan menjadi WNI, federasi sepak bola Belanda (KNVB) mencoba mengubah pikiran Hubner.
Panggilan untuk membela timnas Belanda U-20 dilayangkan kepada Hubner, saat ia juga mendapat panggilan serupa dari Indonesia.
Sikap KNVB tersebut tak pernah terjadi dalam sejarah naturalisasi Indonesia atas pemain Belanda.
Pemain asal Belanda yang sebelumnya dicomot PSSI, seperti Marc Klok atau Stefano Lilipaly, relatif lancar meninggalkan kewarganegaraan lamanya.
KNVB sebelumnya tak pernah menghalangi PSSI, lantaran pemain semacam Klok tak memiliki masa depan di timnas Belanda.
Namun berbeda halnya dengan Justin Hubner, yang masih berusia belia dan baru seumur jagung memulai karier profesional.
Merujuk perjalanan karier Hubner, tak heran KNVB menganggapnya sebagai talenta muda yang boleh jadi akan berkembang sangat pesat.
Sejak usia kanak-kanak hingga berusia 16 tahun, Hubner dianggap sebagai pemain terbaik di akademi klub Belanda, Den Bosch.
Panggilan timnas Belanda U-19 pun datang, dan pada akhirnya ia mengumpulkan tujuh caps untuk Oranje Muda.
Usia 16 tahun adalah usia minimal bagi seorang pemain untuk berpindah negara, dan Wolverhampton Wanderers segera mencaploknya pada Januari 2020.
Hubner merupakan salah satu pemain terakhir yang direkrut Wolverhampton sebelum regulasi Brexit diterapkan pemerintah Inggris.
Di klub papan tengah Premier League itu, Hubner muda langsung diuji dengan sesi latihan bersama para bintang Wolves.
Sebelum pandemi Covid-19, ia langsung dihadapkan dengan para pemain top seperti Raul Jimenez, Joao Moutinho, hingga adama Traore.